Jakarta kota padat.
Sepertinya kalimat tersebut tidak menjadi penghalang untuk para pihak terkait dalam melakukan pembangunan gedung-gedung di jakarta. Faktanya akan hadir 10 mall baru dan 15 gedung yang akan dan telah di bangun.
Selama 2013 lalu, ada empat mal baru beroperasi di Jakarta, yaitu
Pondok Indah Street Gallery, Cipinang Indah Mall, Lotte Shopping Avenue,
dan The Baywalk @ Green Bay Pluit. Pasokan baru ini menambah ruang
ritel baru selama 2013 menjadi 107.100 m², sementara total pasokan
kumulatif menjadi 4,25 juta m².
Total
pasokan ritel di 2013 lebih rendah dari pasokan di 2012 yang mencapai
164.981 m². Kebijakan moratorium ruang ritel yang diterbitkan Pemda DKI
Jakarta pada 2011 lalu—yang melarang pembangunan mal di atas 5.000 m²,
terutama di kawasan CBD—terlihat berdampak pada pertumbuhan ruang ritel
di Ibukota. Tahun ini, hanya ada tiga mal yang akan mulai beroperasi,
yakni St Moritz dan dua mal berskala kecil.
Dari
total 4,25 juta m² ruang ritel di Jakarta, sebanyak 19,5% berada di CBD,
sisanya tersebar di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat.
Dalam tiga tahun ke depan, tak akan ada suplai baru di kawasan CBD atau
Jakarta Pusat. Pasokan ritel terutama berlokasi di Jakarta Barat,
diikuti oleh Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara. Kawasan
yang paling potensial di Jakarta Barat adalah Puri Indah, karena di
daerah ini terjadi pertumbuhan perumahan kelas atas.
Enam dari sepuluh pusat perbelanjaan yang diproyeksikan mulai beroperasi
selama 2014 - 2016 telah dibangun. Colliers mencatat, sejak 2009 sangat
sedikit pengembang membangun pusat ritel strata-title. Salah satu pusat
ritel strata-title yang akan dibangun adalah Pulo Gadung Trade Centre (extension). Sejauh ini, belum ada kegiatan konstruksi yang, meskipun proyek ini dijadwalkan
selesai pada 2015. Selengkapnya.
Sedangkan di Kawasan Jalan TB Simatupang makin menunjukkan eksistensi sebagai daerah pusat bisnis di luar CBD (central business district) Jakarta. Tahun 2013 lalu misalnya, lima dari enam gedung perkantoran baru di luar CBD, terletak di TB Simatupang.
Menurut Hasil Survei Pasar Perkantoran yang dilakukan Colliers International Indonesia selama
kuartal IV-2013 lalu, meskipun tidak ada pasokan baru masuk pada
Kuartal I-2013, beberapa gedung perkantoran memasuki pasar pada tiga
kuartal yang tersisa.
Alamanda Tower dan Oleos 2 beroperasi pada
Kuartal II-2013, diikuti Beltway Office Tower di Kuartal III-2013.
Setelah Talavera Suites dan The CEO beroperasi di akhir 2013, suplai
baru bertambah 22.195 m².
Selama 2013 lalu, sebanyak 68.976 m²
pasokan ruang perkantoran baru masuk di kawasan ini, sehingga jumlah
ruang kantor yang tersedia di TB Simatupang mencapai 497.806 m². Jumlah
ini mencapai 22% dari total suplai di luar kawasan CBD Jakarta.
Tahun
ini, kawasan TB Simatupang masih akan mendapat banyak suplai. Sebagai
perbandingan, sejak dekade 1990-an, kawasan Simatupang hanya memiliki
pasokan per tahun rata-rata 100.000 m²; tetapi di 2014 ini, total
pasokan baru yang masuk menyentuh angka 263.415 m². Selengkapnya.
Hingga 2016, Colliers mencatat ada 15 perkantoran baru yang akan beroperasi di kawasan TB Simatupang. Berikut ini daftarnya:
Sumber: Gedung-Gedung Baru Di Jakarta , Mall Baru Di Jakarta.
Jakarta Menjadi Kota Gedung
Written By Unknown on Minggu, 02 Maret 2014 | 19.03
Label:
Berita Lokal,
Seputar Properti
Posting Komentar